Jam Malam Pelajar Di Jawa Barat Mulai Berlaku Juni, Langkah Tegas Dedi Mulyadi Menuai Sorotan Sebagai Upaya Nyata Cegah Kenakalan Remaja Dan Bangun Generasi Disiplin – Photo By Yogi Prayoga / Biro Adpim Jabar
PANGKALPINANG, INDONESIA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa kebijakan jam malam bagi pelajar akan mulai diberlakukan secara bertahap mulai Juni 2025. Langkah ini merupakan bagian dari program pendidikan karakter berbasis disiplin yang melibatkan pelatihan semi-militer di barak TNI, dengan tujuan menanggulangi kenakalan remaja yang semakin mengkhawatirkan.
“Pola hidup anak-anak kita sudah tidak sehat. Mereka tidur jam 4 pagi karena kecanduan game online, lalu tidak sekolah. Ini harus dihentikan,” ujar Dedi dalam pernyataan resminya.
Program Pendidikan Karakter Di Barak Militer
Program ini menyasar pelajar tingkat SMP dan SMA yang terindikasi terlibat dalam perilaku menyimpang, seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan kecanduan gawai. Mereka akan menjalani pelatihan di barak militer selama 28 hari, dengan jadwal ketat: tidur pukul 22.00 WIB dan bangun pukul 04.00 WIB. Kegiatan harian mencakup ibadah, olahraga, bimbingan rohani, serta pembelajaran akademik yang setara dengan sekolah formal.
“Ini bukan hukuman, melainkan pembinaan karakter. Kami ingin anak-anak kembali ke jalur yang benar,” tegas Dedi.
Konsultasi Dengan Kementerian HAM
Untuk memastikan program ini tidak melanggar hak anak, Dedi telah berkonsultasi dengan Kementerian Hak Asasi Manusia. Ia menekankan bahwa pendekatan ini dirancang untuk mendukung perkembangan positif anak-anak, bukan untuk menghukum mereka.
Respons Masyarakat Dan Rencana Ke Depan
Program ini mendapat respons positif dari masyarakat, bahkan dari luar Jawa Barat. Beberapa orang tua dari daerah lain menyatakan keinginan agar anak-anak mereka ikut serta dalam program ini untuk membentuk disiplin yang lebih baik.
Dedi juga merencanakan pembentukan sekolah khusus bagi siswa yang telah menyelesaikan pelatihan di barak militer, agar mereka dapat melanjutkan pendidikan formal dengan lingkungan yang mendukung.
Dengan diberlakukannya jam malam dan program pendidikan karakter ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap dapat menekan angka kenakalan remaja dan membentuk generasi muda yang lebih disiplin dan bertanggung jawab.
“Masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan berbicara. Harus ada tindakan nyata,” pungkas Dedi.
====================================================================
Reference :
====================================================================
Content Writer
Raynold Anthonio Sebastian ( Bastian )
Editor
Raynold Anthonio Sebastian ( Bastian )